Pada tanggal 27 Mei 1997, Jepang
digegerkan dengan penemuan sebuah potongan kepala di Tainohata
Elementary School, potongan kepala ini kemudian diketahui merupakan
seorang murid di sekolah tersebut yang bernama Jun Hase
Kepala
korban ini dimutilasi dengan cara yang sadis yaitu digergaji & dalam
mulutnya disumpal dengan sebuah kertas yang didalamnya terdapat pesan
misterius
Dalam pesan tersebut si pembunuh yang mengaku bernama
Sakakibara menulis sebuah tantangan pada Polisi yang kurang lebih
berbunyi: “Ini merupakan permulaan dari permainan. Kalian para polisi
cobalah menghentikanku bila kalian bisa. Aku sangat ingin sekali lihat
orang-orang mati, sangat menegangkan untukku melakukan pembunuhan.
Sebuah pembalasan yang setimpal dengan penderitaanku selama
bertahun-tahun”
Awalnya banyak yang mengira bahwa kasus ini akan
memakan waktu cukup lama untuk dipecahkan, namun secara mengejutkan,
polisi dengan cepat memecahkan kasusnya & akhirnya berhasil
menangkap seorang anak berumur 14 tahun yang diduga melakukan pembunuhan
tersebut
Bocah yang tidak dipublikasikan identitasnya tersebut,
di beri julukan “Boy A” untuk memudahkan penyelidikan. Yang lebih
mengejutkan lagi adalah ditemukanya fakta bahwa ini bukanlah pembunuhan
pertama yang di lakukan oleh “Boy A”
Dalam pengakuannya “Boy A”
mengatakan jika Ia juga permah membunuh seorang gadis berusia 10 tahun
yang bernama Ayaka Yamashita. Proses pembunuhan ini dituliskan “Boy A”
dalam buku harianya yang kurang lebih berbunyi: “Aku melakukan sebuah
eksperimen hari ini guna membuktikan betapa rapuhnya manusia, aku
memukulnya mengunakan palu, saat anak perempuan itu menoleh padaku. Aku
pikir aku akan memukulnya berkali-kali, tapi aku terlalu asik untuk bisa
mengingatnya berapa kali aku memukulnya”
Namun dengan
mempertimbangkan usianya yang masih muda “Boy A” akhirnya hanya dijatuhi
hukuman kurungan penjara karena dianggap masih berada di bawah umur.
Pada tahun 2004, Boy A yang saat itu sudah berumur 21 tahun akhirnya
dibebaskan karena sudah menjalani sisa masa hukuman. Selang 3 bulan
kemudian, kasus yang sama terulang kembali
EmoticonEmoticon