Kisah cinta tak kenal masa, Beauty
& the Beast, kembali difilmkan. Namun, tahukah Anda bahwa kisah
cinta Beauty & the Beast terjadi di masa lalu? Hanya saja, berakhir
tragis
Ia adalah Pedro Gonzales. Lahir di Tenerife, Spanyol pada 1537. Ia tak tumbuh sebagai bocah normal.
Pedro
lahir dengan rambut tebal di sekujur tubuhnya termasuk wajahnya. Pedro
tumbuh dengan sebutan 'manusia liar/wildman' sebuah mitologi Eropa masa
Abad Pertengahan yang merupakan setengah manusia setengah hewan. Sebuah
kondisi yang kita kenal sekarang sebagai Congenital Hypertrichosis.
Kisah
Pedro bermula di malam koronisasi Raja Henry II di Prancis di
pertengahan Abad ke-16. Pedro adalah "hadiah" bagi raja. Ia
memperbolehkan bocah itu sekolah & ia diberi nama Petrus Gonsalvus
Saat
Raja Henry meninggal, kekuasaan diambil istrinya, Catherine de Medici.
Entah apa yang ada dipikiran Catherine, ia memutuskan bahwa Petrus harus
menikah, untuk melihat apakah sosok 'wildman' bisa kembali diproduksi.
Dia memilih wanita bernama Catherine sebagai istrinya, yang nama belakangnya tidak diketahui. Total
pasangan itu memiliki 7 anak. 4 diantaranya mewarisi hipertrikosis. 4
anak mereka yang berbulu kemudian diberikan kepada keluarga bangsawan
lain oleh Farnese
Sungguh sedih bagi pasangan itu, terutama
Petrus pria yang penuh cinta & seorang ayah harus melihat keturunan
yang berbulu dijadikan hadiah. Tapi tak ada yang bisa mereka lakukan.
Catherine
diyakini telah meninggal pada tahun 1623, sekitar 40 tahun setelah
menikah. Petrus diperkirakan telah meninggal pada 1618, meskipun
kematiannya tidak disebutkan dalam catatan sipil Capodimonte.
Ada beberapa spekulasi bahwa menjelang ajalnya, Petrus diperlakukan tidak layaknya manusia.
Kuburan Catherine dan Petrus tidak diketahui. Tapi ingatan akan mereka hidup dalam potret.
Penggambaran
kisah cinta mereka terpampang lewat lukisan yang dipajang di National
Gallery of Art Washington DC, yang memperlihatkan tangan Catherine di
pundak Petrus dengan penuh cinta.
EmoticonEmoticon