Waffen Schutzstaffel atau lebih sering
disingkat Waffen-SS merupakan pasukan elite yang ditakuti kala zaman
Perang Dunia II. Awalnya anggota tentaranya hanya orang Jerman. Tapi
seiring makin meluasnya area Perang Dunia ke-2 dibentuklah legiun-legiun
asing sesuai wilayah pendudukan.
Salah satunya Landstorm
Nederland (simpatisan Jerman di Belanda). Keberadaan legiun tersebut
membuat ada beberapa orang Indonesia jadi tentara Nazi.
SS
dibentuk pada April 1925 sebagai organisasi sayap militer Nazi atau
semacam regu pelindung khusus untuk Adolf Hitler. Saat Heinrich Himmler
menjadi pemimpin SS, organisasi ini menjadi elite, kesatuan bersenjata
sendiri yang kemudian dikenal sebagai Waffen-SS.
Gemblengan luar biasa keras diterapkan dalam pelatihan anak-anak muda ini dengan penggunaan peluru asli dan tank nyata.
Walhasil,
mereka tampil sebagai pasukan nomor satu yang bahkan rela menembak
sesama tentara Jerman yang dianggap tidak patriotik. Kabarnya,
gemblengan yang luar biasa itu juga diterapkan ke legiun asing SS,
termasuk Landstorm Nederland, meski mungkin tak sekeras dan sekejam di
SS "asli." Mark Bando, peneliti sejarah Amerika Serikat, saat meneliti
Divisi Airbone 101 AS bertemu dengan Wilson Boback, salah seorang
veteran yang ikut bertempur di Belanda dalam Operasi Market Garden bulan
September 1944. Unit Boback pernah berhadapan dengan pasukan
Landstorm Nederland dan Boback berhasil membunuh salah satunya. Ia
kemudian menggeledah mayat si prajurit, dan menemukan sebuah foto yang
jelas-jelas merupakan orang Indonesia (Hindia-Belanda) yang sedang
memakai seragam Legion Nederland bersama dengan helm khas Jerman
berkilauan lengkap dengan lambang LN.
Fakta tersebut bisa menjadi
pegangan bahwa mungkin ada beberapa orang Indonesia lain yang jadi
tentara Nazi. Namun, hingga saat ini memang harus diakui belum ada
penelitian ilmiah yang teruji akurasinya tentang keberadaan orang
Indonesia jadi tentara Nazi.
EmoticonEmoticon