Memiliki organ tubuh yang lengkap merupakan sesuatu yang penting yang harus ada di dalam tubuh kita. Mereka bekerja sama satu dengan yang lainnya dalam sistem yang rumit dalam tubuh manusia agar menjaga tubuh tetap seimbang. bayangkan jika salah satu dari organ organ penting menghilang. Tentu saja akan mengganggu kinerja bagian tubuh lainnya. Sahabat anehdidunia.com ada beberapa orang yang ternyata tetap hidup walaupun bagian tubuhnya tidak sempurna, salah satu organnya ternyata tidak ada semenjak lahir. Mereka adalah orang orang hebat yang bertahan hidup walau kehilangan organ vital. siapa sajakah mereka?
Tiffany Geigel
Tiffany Geigel lahir dengan perawakan kerdil, tulang belakang melengkung dan leher pendek sehingga menimbulkan masalah pernapasan akibat paru-paru yang hancur dan membuatnya menderita setiap hari. Tapi, sama seperti gadis muda lainnya, dia juga memiliki mimpi dan kondisi yang ia alami tidak menjadi penghalang untuk melakukan apa yang selalu dia inginkan, yaitu menjadi seorang balerina saat dewasa kelak. Orangtua Tiffany pun mendukung impiannya dengan mendaftarkannya di kelas dansa pada usia tiga tahun. Hampir tiga dekade kemudian, Tiffany seperti dilansir Zeenews telah menerjang berbagai situasi sulit hingga kini menjadi penari profesional.
Seperti dalam laporan di The Deccan Chronicle, meski hanya setinggi empat kaki dan menghadapi beberapa masalah kesehatan, Tiffany memiliki gelar dalam bidang tari dan piawai dalam beberapa bentuk tarian termasuk balet, tap, jazz, salsa dan bahkan Bollywood. Dia mengajar menari untuk anak-anak selama delapan tahun dan sekarang tampil sebagai penari profesional. Tiffany juga selalu berlatih selama 16 jam dalam seminggu serta kerap tampil dalam acara TV populer. Ia berharap dapat membuka studio dansa sendiri suatu hari nanti.
Andrew Wardle
Lelaki asal Inggris berumur 40 tahun terlahir tanpa kemaluan akibat sebuah kondisi medis yang langka. Ketika masih bayi, Wardle sempat dioperasi karena kandung kemih ektopiknya tumbuh di luar tubuh. Sayangnya, operasi ini membuat kemaluannya tidak bisa tumbuh. Wardle sempat putus asa dan menyangka tidak akan pernah punya penis. Ini berubah ketika Mohammad Abad, seorang pria asal Inggris yang pernah kehilangan penisnya akibat kecelakaan di masa kecil menemukan teknologi eksperimental yang sukses 2012 lalu.
Sama seperti milik Abad, penis baru Wardle dibuat menggunakan kulit, otot dan cangkok saraf dari lengannya sendiri yang kemudian dimasukkan ke sebuah silinder. Silinder ini akan memompa cairan dari sebuah kantung yang dipasang di buah zakarnya. Beginilah cara mereka bisa mengalami ereksi. Namun, doktor harus mengaktifkan peralatan ini terlebih dahulu. Proses ini mengharuskan Wardle tinggal di rumah sakit selama tiga hari dan dia akan mengalami ereksi selama dua minggu penuh.
Kaylee Moats
Kaylee Moats lahir dengan kondisi langka yang hanya mempengaruhi 1 dari 5.000 bayi perempuan. Dia lahir tanpa vagina. Kondisi ini membuat Kaylee tidak belum pernah mengalami menstruasi atau berhubungan sekss di usianya yang kini 22 tahun. Kaylee bersama keluarganya kini sedang berusaha menggalang dana untuk melakukan operasi rekonstruktif. Kaylee memiliki kondisi yang secara medis disebut Mayer-Roktansky-Kuster-Hauser. Kondisi ini diketahuinya, setelah pada usia 18 tahun, Kaylee belum juga menstruasi.
Setelah pemindaian MRI, kemudia diketahui kalau ternyata Kaylee tidak memiliki vagina, pembukaan vagina, serviks, dan rahim. Artinya, Kaylee tidak akan bisa mengandung anaknya sendiri. Penggalangan dana yang dilakukan oleh adik Kaylee, Amanda, melalui situs GoFundMe, bertujuan untuk memberi Kaylee bukaan vagina. Ini artinya, Kaylee akan bisa berhubungan seks untuk pertama kalinya. Operasi ini membutuhkan dana sekitar $15.000, dan sejauh in Amanda sudah berhasil mengumpulakn $10.510. Perlu diingat, walau tidak memiliki rahim dan vagina, Kaylee memiliki ovarium, yang membuatnya punya sel telur. Ini artinya, gadis asal Arizona, AS, ini masih bisa memiliki anak, hanya harus meminjam rahim orang lain (surrogacy).
Jaxon Emmett Buell
Jaxon Emmett Buell lahir dengan kondisi setengah tengkorak hilang. Saat lahir ia pun diprediksi hanya bertahan hidup beberapa hari. Namun, siapa sangka Jaxon mampu bertahan hingga kini ia genap berusia satu tahun. Bayi asal Florida tersebut pun menuai simpati banyak orang di dunia maya atas kemampuannya bertahan dengan kondisi tubuhnya tersebut. Terbukti, lebih dari 105 ribu orang memberikan jempol di akun Facebook-nya dan ribuan orang menyebarkan kisah perjuangannya. Jaxon yang memiliki nama panggilan "Jaxon Strong" ini lahir dengan kelainan yang disebut Microhydranencephaly, dimana otak dan tulang tengkoraknya tidak terbentuk sempurna. Sekitar 4.859 bayi di Amerika lahir dengan kelainan, tapi sebagian besar meninggal di dalam kandungan atau tak lama setelah lahir.
Orang tua Jaxon pun sempat berpikiran untuk mengaborsi bayinya saat itu karena mereka tak tahu apakah Jaxon bisa selamat atau tidak. Jaxon pun lahir dengan selamat pada 27 Agustus 2014. Ia lahir dengan berat hanya 1,8 kg. Dia menghabiskan beberapa minggu di rumah sakit untuk menjalani operasi otak untuk memperbaiki kondisinya tersebut. Setelah beberapa minggu, ia pun bisa dibawa pulang. Berkat kasih sayang kedua orang tuanya yang menerima kehadirannya dengan ikhlas, Jaxon mampu bertahan hidup. Dia berkembang bersama sang ibu, satu-satunya rangsangan yang tak bisa diberikan oleh terapi kesehatan lain. Ibunda Jaxon seolah tak mau kehilangan waktu bersama putranya. Ia selalu bersamanya 24 jam setiap hari, karena menyadari bisa saja Jaxon meninggalkannya setiap saat.
Janelly Martinez Amador
Penyakit langka membuat tubuh seorang balita bernama Janelly Martinez-Amador tidak dapat membuat tulang. Akibatnya dia tidak dapat bergerak atau bernapas dengan bebas. Orang tuanya mengikutsertakannya dalam percobaan obat baru. Ajaib, kini dia mulai belajar menari. Orang tua Janelly mulai melihat ada yang berbeda dengan puterinya ketika dia masih berusia 4 bulan. Tiap kali disentuh, Janelly tampak meringis menahan sakit. Setelah dibawa ke dokter, orang tuanya dan dokter tercengang mendapati tubuh Janelly tidak dapat membuat tulang.
Janelly yang tinggal di Tennessee, AS ini dilahirkan dengan hypophosphatasia yang teramat parah. Penyakit ini merupakan gangguan tulang langka yang menyebabkan hilangnya semua mineralisasi tulang selama masa kanak-kanak. Janelly tidak bisa menggerakkan tubuh, bahkan tulangnya tidak terlihat dalam pemeriksaan sinar X. Saat berusia 2 tahun, Janelly mengandalkan ventilator dan trakeotomi karena tidak memiliki tulang rusuk untuk mendukung pergerakan napasnya. Orang tuanya tidak yakin berapa lama lagi dia bisa bertahan. Delapan bulan kemudian, orang tuanya mendaftarkan Janelly dalam percobaan klinis untuk menguji obat eksperimental di Rumah Sakit Anak Monroe Carell Jr.
Dalam penelitian tersebut, 9 balita dari seluruh dunia diobati dengan enzim biologis yang disebut asfotase alfa. Enzim ini berfungsi mendorong pertumbuhan tulang. Obat dimasukkan ke dalam perut Janelly lewat saluran khusus. Janelly adalah anak terkecil dalam penelitian ini.
Anak-anak lain mulai tumbuh tulangnya dalam waktu 3 minggu setelah minum obat. Namun pada Janelly, obatnya belum juga menampakkan khasiat. Tapi orang tuanya melihat Janelly mulai bisa mengontrol ototnya. Setahun kemudian, ia akhirnya bisa menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Setelah 18 bulan, tulang rusuknya mulai terbentuk. Kini sduah 4 tahun lamanya Janelly menjalani pengobatan ini. Dia tak lagi menggunakan ventilator dan mulai suka menari diiringi musik di kereta dorongnya. Walau masih menggunakan kursi roda yang seharusnya digunakan untuk anak separuh usianya, tulang Janelly akan terus mengalami pertumbuhan.
Sahabat anehdidunia.com sungguh hebat kemauan mereka untuk hidup dan berkarya di dunia ini. Mari kita doakan supaya mereka dapat hidup dengan kebahagiaan. Kita yang dilahirkan lengkap harusnya bisa juga berkarya seperti mereka. Marilah mulai sekarang memupuk rasa kebersamaan untuk membangun negeri ini. Hidup Indonesia
EmoticonEmoticon