Warga Dusun Toboyo, Desa Plembutan,
Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta, mendadak geger penemuan jenazah
misterius diduga telah puluhan tahun terkubur, Rabu (15/2) lalu. Jenazah
itu ditemukan dalam kondisi masih bagus dengan balutan kain sorban.
Kain
kafan yang membungkus jenazah itu bahkan masih dalam kondisi utuh. Tak
ada kerusakan sama sekali meskipun sudah puluhan tahun terpendam di
tanah.
Juru kunci makam di Dusun Toboyo, Wasiman (70)
menceritakan penemuan jenazah terjadi ketika warga sedang membuat liang
lahat baru untuk pemakaman salah seorang warga. Lokasi pembuatan liang
lahat berada di tengah makam. Lokasi itu masih kosong dan tak ada makam
sama sekali. "Ketika sedang menggali tanah tiba-tiba ada jenazah
terkubur. Padahal rumah saya hanya jarak 50 meter dari makam. Dan setahu
saya dari saya kecil hingga tua kayak gini, belum pernah ada yang
dimakamkan di tanah kosong itu," ujar Wasiman, Sabtu (18/2)
Wasiman
menuturkan bahwa jenazah terkubur sedalam kurang lebih 1,5 meter.
Jenazah terkubur dalam kondisi kain kafan yang masih utuh dan hanya
kotor karena bekas tanah. Ketika kain kafan dibuka, lanjut Wasiman, ada
sorban di leher jenazah yang ditemukan. "Jenazah bentuknya masih utuh.
Tidak rusak meskipun sudah terkubur lama. Tinggi jenazah sekitar 2 meter
dan mengenakan sorban," jelas Wasiman.
Begitu menemukan jenazah
itu, Wasiman dan warga lain pun segera mengumumkan ke warga kampung.
Tetapi, dari warga kampung tak ada yang mengetahui identitas jenazah
tersebut
Wasiman menduga bahwa jenazah yang ditemukan dulunya
merupakan orang yang memiliki kelebihan. Entah kelebihan di bidang
spiritual, agama maupun keilmuan. Sebab, Wasiman memperkirakan jenazah
sudah sekitar 50 tahun terpendam di kuburan milik Dusun Toboyo dan
kondisinya masih utuh.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Playen Iptu
Pudjijono mengatakan, sebelum dimakamkan kembali oleh warga, petugas
kepolisian sempat mendatangi lokasi. "Memang cukup aneh, apalagi kain
kafannya masih utuh. Berdasarkan kesepakatan bersama jenazah kembali
dikuburkan di tempat yang sama dan dilapisi kain kafan yang baru,"
pungkas Pudjijono.
EmoticonEmoticon