Jumlah kelahiran di Jepang mencapai titik terendah pada 2016, menyusut di bawah satu juta untuk pertama kali, pertanda mengkhawatirkan bagi negara dengan sebagian besar penduduk semakin menua dan menyusut.
Pada tahun lalu, 976.979 bayi lahir, namun menjadi angka terendah sejak 1899, saat pemerintah mulai melakukan pencatatan. Jumlah tersebut juga hanya sepertiga dari puncak kelahiran pada 1949, demikian menurut data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Jepang.
Dengan penduduk dan usia kerja menurun, Jepang bergulat dengan kekurangan tenaga kerja serta tingkat kelahiran rendah yang membebani pertumbuhan ekonomi pada masa depan.
Pada 2065, penduduk Jepang diperkirakan menyusut menjadi 88 juta dari 127 juta pada saat ini dan proporsi orang di atas 65 akan meningkat menjadi 38,4 persen dari 27,6 persen, kata perkiraan Lembaga Penelitian Keamanan Sosial dan Populasi Nasional.
Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe telah menetapkan tujuan untuk menaikkan tingkat kelahiran namun tidak ada tanda-tanda keberhasilan
EmoticonEmoticon